[FF] CONFESSIONS – PART TWO

Title: Confessions
Author: _mymiki
Genre: Psychological, Thriller, Romance
Rating: R
Length: Series
Pairing: Taemin/Jiyoung
Casts: Park Gyuri, Lee Taemin, Kang Jiyoung, Onew, Lee Sungjong (Infinite)
Summary: Park Gyuri mengakhiri pembelajaran kelasnya dengan cerita fakta tentang kematian putrinya yang mengejutkan.
Disclaimer: I do not take any profit from the story and that all creative rights to the story belong to their original authors. 告白 Kokuhaku © Tetsuya Nakashima & Kanae Minato.
Previous Chapters: 01

Semester baru telah dimulai di bulan April. Wajah-wajah ceria murid-murid SMP tersebut menjadi salah satu penghias suasana diantara keindahan bunga-bunga dan rerumputan yang baru saja bermekaran setelah hibernasi panjang di musim dingin. Wajah-wajah riang anak kelas 2-B terpancar dari semuanya setelah liburan akhir pergantian tahun pembelajaran baru. Kini mereka bukan seorang junior lagi.

 

Kang Jiyoung’s Confession

Park Gyuri sonsaengnim… Anda tidak akan mempercayai apa yang Anda lihat jika melihat senyum cerah di wajah orang-orang di kelas kami . Sekarang Anda telah tiada dan semester baru pun dimulai.

Kang Jiyoung duduk di bangkunya di status kelas yang baru, 2-B. Tidak ada suasana baru di kelas itu karena isi dan rupanya masih tetap sama. Ia tidak punya teman, tidak pernah punya teman. Tidak ada niat dan waktu pula bagi Jiyoung untuk bergabung dengan teman-teman sekelasnya itu. Tidak ada yang mau menerimanya atau memang tidak ada yang melihatnya.

April tidak mengubah apapun, tetapi ada wajah baru di kelas kami.

“Onew,” kata guru muda tersebut dan menaruh kapur di pinggir papan tulis setelah menuliskan namanya besa-besar. “Itulah nama panggilanku semasa sekolah.”

Onew melihat kekakuan di wajah murid-murid barunya tersebut dan tertawa renyah. Tampaknya ia pribadi yang cukup menyenangkan. Umurnya baru 25 tahun dan gaya berpakaiannya lebih cocok dibilang sebagai guru olahraga dengan training dan jaket.

“’Onew’ yah, bukan ‘Oh New’. Kalian semua bisa bergantung padaku,” candanya, tetapi tidak ada yang tertawa. Justru beberaoa di antara muridnya dengan sengaja menguap dan memalingkan muka.

Lelucon garing itu terus berlanjut.

Yang dilakukan Onew di kelas pertamanya mengajar adalah mengabsen semua murid. Ia membaca nama tersebut dan menghapalkan wajahnya, nilai positif untuk seorang wali kelas baru. “Choi Sulli?”

“Hadir.”

“Jung Soojung?”

“Hadir.”

Dan ia bersikap sangat ramah pada kami, seakan-akan ia telah mengenal kami sejak lama.

“Bae Suzy?”

“Hadir.”

“Dan… Lee Sungjong?”

Semua kepala di kelas 2-B menoleh ke satu-satunya bangku yang kosong di tengah kelas. Beberapa di antara para murid itu memasang ekspresi kaku.

“Ah benar, ia sedang sakit flu,” kata Onew dan meneruskan kegiatan mengabsennya, tidak merasakan keganjilan di sekitarnya.

Semua orang tahu bahwa Sungjong tidak hadir karena flu yang sepele. Yang mengejutkan kami adalah bahwa Taemin masih tetap ke sekolah.

Di semester baru ini, Lee Taemin mendapat tempat duduk di bagian kiri kelas, tepat berada di samping jendela, bangku kedua dari depan. Dan yang ia lakukan masih seperti rutinitas satu tahun ke belakang, sibuk dengan bacaannya. Entah itu novel, buku sains, atau komik.

“Dulu saat sekolah aku bukan tipe murid yang serius belajar,” kata Onew, berdiri di belakang mejanya yang dulu sering ditempati Park Gyuri setelah selesai dengan 37 nama. “Tetapi kemudian aku membaca sebuah buku yang mengubah hidupku.”

Onew mengangkat sebuah buku ke udara. Seisi kelas menahan napasnya ketika melihat sampul buku tersebut. Buku yang sama yang Park Gyuri tunjukkan. Buku karangan Kim Jonghyun, penulis sekaligus guru yang mengidap HIV, virus yang sekarang sedang menggerogoti sel salah seorang murid di kelas itu.

Ini pasti lelucon terburuk yang pernah ada.

“’Ketika berkeliling dunia, aku membaca Injil. Dan di dalamnya aku menemukan bentuk nyata dari pendidikan.’” Semuanya mendengar dalam diam beku ketika Onew membacakan isi dari buku tersebut. Bahasanya susah bagi para murid tersebut untuk diserap. Mereka semua diam, entah karena tidak terlalu memahami atau memang takut oleh isi buku tersebut. “’Adakah seseorang di antara kalian yang mendapat 100 dan kehilangan salah satunya…’”

“Pft…” Salah seorang murid lelaki tidak bisa menahan tawanya.

“’…Tak akan meninggalkan yang 99 ekor di lapangan terbuka…’”

“Hahahahaha!” Murid paling tomboy di kelas menjadi pencair suasana dengan tawanya yang dibuat-buat. Awalnya murid lainnya terbingung apa maksud tawa dari temannya yang satu itu tetapi pada akhirnya mereka ikut tertawa, sama halnya dibuat-buat tetapi cukup meyakinkan.\

“’… Dan pergi mencari satu yang hilang hingga menemukannya?’”

“Sonsaengnim, kau hebat!” Ketua kelas Jungmin bangkit berdiri dan berseru. Semua murid ikut bangkit dari kursi mereka dan bertepuk tangan riuh. Onew terpana sekaligus tersentuh melihat antusias para muridnya tersebut dan tersenyum.

“Aku akan tunjukkan pada kalian betapa aku mempercayai kata-kata ini!” seru Onew ke seisi kelas.

“YEAAAAAH!!!” seru sekelas serempak. Paling tidak, mereka senang mempunyai seorang guru yang diidam-idamkan mereka, tidak terlalu patuh pada peraturan dan menjadi sahabat para murid.

Hanya ada dua murid di kelas itu yang sama sekali tidak bereaksi dan ikut antusias seperti lainnya. Lee Taemin sibuk di dunia bacaannya. Kang Jiyoung menatap wajah-wajah seisi kelas dalam diam.

Kurasa semua orang hanya secara pengecut melakukan hal ini.

“Kalian bisa bergantung padaku kapan pun kalian butuh aku!” seru Onew lagi, kali ini lebih bersemangat, lebih tampak seperti orang yang sedang memberi orasi. Kelas kembali berseru riang.

Mereka ingin sembunyi dari kenyataan buruk yang ditunjukkan oleh Park Gyuri sonsaengnim.

“Aku akan mendukungmu sepenuh hati!” seru Onew pada seorang murid.

Jadi mereka berpura-pura bodoh.

Kang Jiyoung menatap Onew dengan tajam. Baginya guru baru tersebut tidak ada bedanya dengan guru-guru lainnya. Sama-sama bodoh.

“Aku ingin menjadi kakak bagi kalian semua!” Seruan keriuhan di kelas tidak juga berhenti.

***

Tampaknya seisi kelas telah mengubah pemikiran mereka terhadap guru muda Onew. Setelah sekitar seminggu mereka mulai bisa merasakan perasaan tulusnya menjadi seorang guru. Ia tidak pernah lupa mengabsen semua murid setiap awal jam pelajarannya dan memberikan seruan semangat kepada murid-muridnya. Ia sering menyalakan musik untuk mereka bernyanyi bersama, tidak dapat ditolak ia selalu mendapat nilai positif dari para murid.

Tetapi pada suatu hari…

“Maaf.” Onew membungkukkan badannya sedalam-dalamnya di depan kelas. Semua murid menoleh bingung, memangnya apa yang telah dilakukannya? “Aku telah berbohong selama ini pada kalian semua. Aku bilang pada kalian bahwa Sungjong tidak masuk sekolah karena flu. Tetapi ia bukan bolos juga. Ia ingin datang ke sekolah, tetapi ia sakit secara mental.”

Onew adalah satu-satunya orang di kelas yang bersikap seperti itu, asal tahu saja.

Kami akan menyebut orang yang membocorkan pengakuan Park Gyuri sonsaengnim sebagai murid C.

Pesan itu dikirim ke semua orang di kelas persis setelah upacara penutupan semester hari itu. Tidak ada yang tahu siapa pengirimnya.

Seisi kelas bersikap acuh tak acuh. Mereka mendengarkan dengan baik tetapi di dalam hati kecil mereka memusuhi Sungjong malang tersebut. Tidak mungkin mereka menceritakan yang sesungguhnya terjadi pada guru baru mereka tersebut.

“Bagaimana? Mau membantuku membawa Sungjong kembali ke sekolah?” Onew menunjuk bangku kosong di tengah kelas, tempat yang biasa Sungjong pakai. Tidak ada bereksai, semuanya bersikap seakan-akan tidak sudi membawa seorang pembunuh kembali ke kelas mereka. “Sebagai permulaan, mungkin kita bisa membuat catatan pelajaran dan aku serta Jiyoung membawa catatannya ke rumah Sungjong setiap minggu.”

Kang Jiyoung mengangkat wajahnya menatap Onew tidak percaya—walau ekspresinya masih datar seperti biasa—yang semenjak tadi sudah berdiri di dekatnya. Seisi kelas menolehkan kepala mereka ke Jiyoung.

“Bagus kan? Bagaimana menurutmu, Jiyoung?” tanya Onew bersemangat, membungkukkan badannya sedikit di depan meja Jiyoung.

“Baiklah,” jawab Jiyoung pelan.

Onew bertepuk tangan dan tersenyum lebar. “Stand up!” Guru muda tersebut membantunya berdiri. “Terima kasih!” Ia membungkukkan badannya sedikit kepada muridnya tersebut. “Kau punya nama panggilan, Jiyoung?”

“Jigoo.”

Jiyoung menolehkan kepalanya kepada sumber suara di bagian belakang kelas dengan ekspresi datar. Onew pun ikut menoleh.

Orang-orang biasa memanggilku seperti itu semenjak di SMP.

Semua murid berbisik-bisik dan tertawa-tawa mendengar nama tersebut.

“Jigoo!” seru seorang murid perempuan.

Pabo Jiyoung. Pabo Jigoo.

Seisi kelas menganggap bahwa nama itu lucu, sangat cocok bagi seorang aneh seperti Kang Jiyoung.

“Jigoo, ya? Baiklah, aku akan memanggilmu begitu mulai sekarang.” Onew sama sekali tidak membantu. Itu membuat yang lainnya semakin tertawa puas, bahkan sampai ada yang berdiri dari bangkunya dan bertepuk tangan.

“Nama panggilan yang bagus!”

“Jigoo! Jigoo! Jigoo!” Setengah kelas berdiri dan dan bertepuk tangan meneriaki nama konyol tersebut. Onew pun mengikuti apa yang dilakukan murid-muridnya. Bagi para murid tersebut, meneriaki nama konyol tersebut merupakan sebuah ledekan dan hinaan tetapi Onew berpikir lain. Ia kira mereka menyemangati Jiyoung. Sementara itu, gadis yang namanya diolok-olok tersebut menundukkan kepalanya tidak mampu melawan mereka semua.

Hanya satu anak di kelas itu yang tidak ikut menyoraki Jiyoung. Lee Taemin duduk di bangkunya, memegang novelnya di tangan namun matanya tidak menatap tulisan-tulisan di ribuan halaman tersebut. Pendengarannya tertuju pada seruan menyebalkan sekelas yang senang menganggu murid aneh dan lemah.

Sore itu, selesai sekolah bubar, Onew dan Jiyoung pergi ke rumah Lee Sungjong. Rumah Sungjong berada di ujung blok yang tidak begitu jauh dari sekolah, karena itu mereka berdua lebih memilih jalan kaki. Rumah Sungjong berlantai dua dengan cat warna krem. Di bagian depan ada pekarangan kecil yang ditumbuhi beberapa macam mawar yang tumbuh dengan indah.

Mereka dipersilahkan masuk oleh Ny. Lee, ibu Sungjong yang terlihat cantik dan ramah. Di ruang tamu yang mereka tempati, ada deretan figura foto keluarga dan Sungjong. Tampak sekali keluarga tersebut merupakan contoh keluarga yang harmonis.

“Apakah Sungjong ada di sini?” tanya Onew.

“Ya,” jawab Ny. Lee dari arah dapur. Ia sedang menyeduh teh untuk tamu-tamunya.

Setelah Ny. Lee menyeduhkan teh pada kedua tamunya, Onew memberikan catatan pelajaran yang ditulisnya kepada Ny. Lee. Jiyoung lebih banyak diam di tempat itu karena memang tidak ada yang perlu diutarakannya.

“Jika seorang wali kelas mempunyai semangat sepertimu, Sungjong mungkin tidak akan berakhir seperti ini,” kata Ny. Lee. Ia mengeluarkan beberapa kertas catatan pelajaran tersebut dari map dan melihat isinya. “Guru terakhirnya adalah seorang orang tua tunggal, bukan? Bayangkan membawa anakmu ke tempat kerja.”

Ibu Sungjong terus menerus menyalahkan Park Gyuri sonsaengnim.

“Menurutku ia terlalu sibuk mengurus putrinya sampai tidak sempat memperhatikan murid-muridnya,” kata Ny. Lee.

“Jadi…” potong Onew.

“Sungjong adalah anak laki-laki yang melakukan apapun jika ia mau mencoba,” lanjut Ny. Lee, tidak menghiarukan Onew.

Onew dan Jiyoung berpamitan setelah sekitar dua puluh menit berada di tempat itu. Dan tampaknya Onew masih bersikeras akan memulangkan Sungjong ke sekolah walau saat itu ibunya melarangnya bertemu dengan anaknya.

“Kumohon, biarkan aku membantu Sungjong,” kata Onew di depan pintu. Jiyoung menatapnya dari pekarangan depan.

“Terima kasih,” kata Ny. Lee ramah dan membungkukkan badannya.

Ia menutup pintu depan setelah Onew dan Jiyoung keluar dari pagar. Dari jendela kecil sebelah pintu, ia memandangi sosok kedua orang itu berjalan menjauhi rumahnya. Setelah memastikan mereka tidak akan kembali lagi, ia berbalik dan naik ke lantai dua. Ia berhenti di pintu pertama dan mengetuknya dengan pelan.

“Sungjong-ah,” kata Ny. Lee lembut, layaknya seorang ibu memanggil anaknya.

Pintu menjeblak terbuka diikuti teriakan. Ny. Lee didorong ke samping, ia berteriak ketakutan melihat makhluk di depannya itu berteriak marah di depannya. Penampilannya mengenaskan dengan rambut panjang kotor yang tidak dipangkas dan dicuci selama berbulan, badan yang penuh daki dan bau karena sebulan lebih tidak mandi.

“Sungjong-ah!” teriak Ny. Lee ketakutan, berusaha mendekati makhluk tersebut tetapi ia justru didorong hingga menghantam dinding dengan keras. Makhluk tersebut terus berteriak dan menarik salah satu lampu meja terdekat dan membantingnya dengan marah.

“Sudah kubilang untuk menjauh dariku!” teriak Sungjong, makhluk nista tersebut. “AAARRRRRHGGGHHHH!!!” Ia kembali berteriak, tidak melihat ke arah ibunya yang ingin menangis di depannya dan berlari ke kamarnya.

“Sungjong!” teriak Ny. Lee, mengejarnya tetapi terlambat karena pintu telah tertutup dan teriakan-teriakan menyeramkan Sungjong masih berlanjut di dalam. Ny. Lee menggebrak-gebrak pintu kayu tersebut sambil memanggil nama anaknya.

 

Mrs. Lee Minah’s Confession

Ini semua salah wanita itu. Sungjong kecilku berakhir seperti ini.

Pintu menjeblak terbuka dan makhluk dengan rambut panjang dirawat keluar, membuat Ny. Lee terkaget.

“Kencing,” kata Sungjong singkat dan berjalan ke kamar mandi yang berada di seberang kamarnya. Ny. Lee merasa kakinya lemas dan tidak kuat lagi menahan berat badannya. Ia tersuruk ke lantai melihat punggung Sungjong yang bagai asing.

Ia tidak membiarkanku menyentuh apa yang telah ia sentuh dan memaksa untuk mencuci semuanya sendiri.

Teriakan itu kembali, Sungjong berteriak lagi di kamar mandi. Ny. Lee yang hampir kehilangan kesadarannya langsung terbangun mendengar teriakan serak tersebut. Ia langsung berdiri walau rasanya itu sulit baginya dan berlari ke arah kamar mandi.

Tetapi karena suatu alasan ia tidak mau mencuci rambutnya dan menolak untuk mandi.

Ny. Lee melihat Sungjong sedang terduduk di samping toilet dari pintu yang menjeblak terbuka. Gulungan tissue berceceran di lantai dan Sungjong sedang sibuk mengelap sesuatu di toilet tersebut, seakan khawatir ia akan meninggalkan jejak satu sidik jari pun. Ny. Lee mendorong punggungnya ke pintu, ingin berteriak dan menangis.

Wanita itu…

“Kenapa Sunhee?” tanya Park Gyuri saat itu di ruang tamu keluarga Lee, di depan Ny. Lee serta Sungjong. “Kenapa Sunhee harus mati?”

“APA YANG KAU BICARAKAN?!” teriak Ny. Lee dan bangkit berdiri, menatap Park Gyuri di depannya.

Ia membuatnya seakan-akan itu adalah salahnya Sungjong. Sungjong hanya terjebak karena temannya yang jahat.

“Ini tidak adil,” kata Ny. Lee sambil menggenggam tangan Sungjong.

Ny. Lee menangis. “Sungjong-ah,” katanya dan dengan pelan mendekati tubuh rintih Sungjong yang masih berusaha menghilangkan noda di toilet. Jari-jarinya hampir menyentuh tubuh kotor Sungjong… Tetapi iblis kecil tersebut langsung mendorong tangan ibunya tersebut dan berteriak mengerikan. Gulungan tissue di lantai di lemparnya ke arah ibunya.

“MENJAUH DARIKU!!!” teriak Sungjong. Ny. Lee menangis ketakutan di kamar mandi tersebut tetapi ia tidak beranjak dari tempatnya sebelum anaknya tersebut keluar terlebih dahulu. Teriakan menyakitkan dan teriakan ketakutan itu terus berlanjut sampai menjelang malam.

Itulah kehidupan Ny. Lee Minah, harus hidup dengan anaknya yang telah berubah menjadi monster.

***

Siang itu, kelas 2-B sedang bergotong royong membersihkan kelas. Seperti suasana kelas di SMP pada umumnya, bekerja sama bersama teman-teman akan menjadi hal yang menyenangkan walau harus membereskan satu isi kelas. Ada yang mengangkat meja dan kursi agar ditumpuk di bagian belakang kelas agar murid-murid yang bertugas menyapu lantai akan lebih mudah bekerja. Ada yang mengelap jendela. Ada pula yang membereskan susunan buku di rak. Tetapi tidak sedikit juga yang hanya bermain-main atau justru mengganggung temannya yang sedang bekerja.

Seorang murid lelaki bernama Kim Kibum melihat salah satu temannya hanya berdiri memegangi sapu tanpa melakukan hal yang lain. Karena kesal, kotak susu yang sedang dipegangnya dilemparkannya ke arah murid tersebut dan tepat mengenail punggung jasnya. Isi kotak tersebut berceceran dan membasahi punggungnya. Butiran-butiran putih tersebut mengalir turun di kain biru tersebut.

Semua murid yang berada di sekitarnya langsung berteriak kaget dan menjauhi dirinya. Lee Taemin hanya menolehkan kepalanya sedikit ketika punggungnya dilempari susu dan tidak berujar apapun.

“Bukankah kau seharusnya kerja?” seru Kim Kibum.

Taemin melemparkan sapunya dan beranjak pergi sambil melepas jas yang sudah bau tersebut dari badannya. Semua murid menatapnya hingga ia menghilang dari balik pintu, termasuk Kang Jiyoung yang saat itu sedang mendapat tugas membersihkan papan tulis.

Kematian Lee Taemin

Meja tersebut menjadi bulan-bulanan di kelas 2-B. Semua isi di kolong meja tersebut dikeluarkan oleh beberapa murid diikuti tawa berbagai murid di sekitarnya. Buku-buku pelajaran dan catatan yang tertulis dengan rapi dan lengkap mereka coret dengan spidol warna-warni.

Pembunuh!

Lee Taemin, 2-B

Nama di buku catatan tersebut dicoret-coret dengan spidol warna hitam hingga sampul depan buku tersebut tidak berbentuk lagi. Kini semua buku milik Lee Taemin telah diwarnai dan dicoret dengan berbagai kata-kata oleh seisi kelas.

Kematian Lee Taemin! Pembunuh!

Sebuah pesan masuk ke setiap ponsel murid di kelas 2-B, tidak ada yang tahu siapa pengirimnya. Setiap orang yang ikut menggenjet Taemin akan mendapat poin dan semua poin akan terpampang di pesan yang selalu masuk ke ponsel mereka.

Bae Suzy: 28 poin
Jung Soojung 56 poin
Lee Jungmin: 44 poin
Kim Kibum: 12 poin

Kang Jiyoung yang lebih banyak diam melihat dari bangkunya, tas Taemin yang tertinggal di kelas di ambil oleh seorang murid perempuan dan ia di depan kelas membanting-banting tas tersebut sampai semua isinya keluar. Semua barang milik Taemin, buku pelajaran, catatan, pensil, kertas ulangan yang telah dicoret-coret, mereka lemparkan ke tong sampah bau campuran yang baud an basah. Semua murid, kecuali Jiyoung tertawa puas dengan bentuk penyiksaan tersebut, seolah menikmati apa yang sedang mereka lakukan.

Papan skor poin hukuman Taemin. Lakukan yang terbaik ya teman-teman! ^-^

Pelajaran olahraga kali ini kelas 2-B bermain basket. Semua murid lelaki harus berada di lapangan ikut bermain sementara murid perempuan duduk di pinggir untuk menonton. Bola basket tersebut digiring ke segala arah, tujuannya untuk memasukkannya ke ring lawan. Tetapi tidak bagi mereka. Target bola tersebut adalah Taemin. Lebih dari sekali bola oranye tersebut dilemparkan dengan sengaja ke Taemin dan tepat mengenai kepala belakangnya. Para murid perempuan bersorak senang ketika bola tersebut mengenai target. Poin tambahan untuk yang mencetak gol! Tidak sekali juga Taemin didorong dengan kasar di tengah permainan sampai-sampai ia terjatuh di lantai kayu tersebut sambil merintih kesakitan. Suara teriakan senang semakin membahana dari murid perempuan seiring disiksanya Taemin di lapangan saat itu.

Perang suci terhadap pembunuh! Kumpulkan poin kalian!

Tidak ada yang tahu siapa yang mengirim pesan-pesan itu.

Kang Jiyoung melirik Taemin yang sedang membaca buku, tidak terpengaruh oleh keceriaan di kelasnya. Terkadang, ia merasa kasihan terhadapnya.

Onew mengangkat sebuah kertas di depan kelas sebelum jam pelajarannya usai. “Siapa yang mau menulis pesan-pesan untuk Sungjong?” Semua murid mendadak diam dan bersikap acuh tak acuh. Siapa juga yang ingin memberikan pesan penyemangat untuk seorang pembunuh? Menyemangatinya untuk membunuh manusia lain?

Tetapi…

“Aku!” Semua murid menoleh dan melihat Bae Suzy yang duduk di barisan paling belakang mengangkat tangannya. Lalu beberapa murid lainnya ikut mengangkat tangannya, bahkan dengan bersemangat. Hingga pada akhirnya semuanya—kecuali Taemin dan Jiyoung—setuju untuk membuat pesan untuk Sungjong.

Hukuman yang diberikan kelas 2-B terhadap Taemin belum berakhir. Sore itu, ketika ia hendak mengambil sepatunya di loker setelah sekolah berakhir, timbunan sampah jatuh meruah dari lokernya ketika ia membukanya. Kertas-kertas, plastik, kotak susu, hingga bubuk kapur menyatu bersama sepatunya.

Dua murid perempuan yang bersembunyi di balik dinding terkikik melihat pekerjaan mereka berhasil terlaksana. Mereka langsung mengirim pesan pada semua teman-temannya karena misi terlaksana.

Sementara di kelas, kelas 2-B yang tersisa membuat pesan untuk Sungjong dengan bersemangat di sebuah kertas. Kata-kata tersebut ditulis dengan spidol warna-warni dan semua murid mendapat kesempatan untuk menulis sendiri di kertas tersebut.

Isilah…

“Isilah hatimu dengan kesenangan!”

Jalan…

“Jalan masih panjang!”

Bunuh…

“Bunuh semua keraguanmu!”

Belajar…

“Kau hidup dan belajar!”

Pesan yang ditulis di kertas itu dibawa oleh Onew dan Jiyoung sore itu ke rumah Sungjong. Ny. Lee bersikap berbeda hari itu. Ia menerima catatan pelajaran dan kertas pesan dari Onew tanpa banyak bicara dan setelah itu menyuruh mereka langsung pulang, bahkan tidak mempersilakan mereka masuk.

“Bagaimana keadaan Sungjong?” tanya Onew. “Bisakah aku bicara dengannya sebentar?”

Jiyoung melihat sebuah lebam ungu tertoreh di ujung bibir Ny. Lee yang awalnya tidak ada. Pintu di depannya ditutup dengan kasar oleh wanita tersebut dan Onew dengan pasrah mengajak muridnya tersebut pulang.

Jiyoung menatap punggung Onew yang berjalan di depannya. “Sonsaengnim,” panggil Jiyoung.

Onew menoleh. “Sudah kubilang, panggil saja Onew.”

“Apakah dengan begini akan membuat Sungjong kembali ke sekolah?” tanya Jiyoung. “Aku mungkin…”

“Jigoo!” potong Onew dan mendekati muridnya tersebut, menyentuh pundaknya. “Ini hanya masalah pertumbuhan remaja. Jika ia berhasil melewatinya, ia akan sadar.”

Mati…

“Takkan selesai hingga kau mati!”

Berusaha…

“Berusahalah untuk itu!”

***

TO BE CONTINUED

 

A/N: Kembali lagi, bagaimana? Jiyoung en Onew udah muncul! Udah mulai mikir-mikir gimana gitu pas baca part yang ini? Ayo ayo tuangkan pendapat dan pemikiranmu di komen. Sebelumnya, maaf ya karena part yang ini jauh lebih pendek dari yang sebelumya karena aku udah motong-motong partnya, udah nentuin kira-kira mana nih ending yang cocok buat bersambungnya biar menegangkan dan bikin pembaca penasaran XP soalnya di part selanjutnya udah mulai cerita sedikit terungkap hihi. Btw, ceritanya nama emanya Sungjong itu Minah yah LOL. Oh ya mungkin untuk yang merasa nggak nyambung sama cerita sebelumnya, coba deh cek lagi di part one soalnya aku udah nerusin ceritanya lagi semenjak waktu itu diprotect. Thanks.

Tagged , , , , , , ,

36 thoughts on “[FF] CONFESSIONS – PART TWO

  1. keiriangel_ says:

    ceritanya seru lho kak!! XD tapi beneran deh ak agak gmna gitu sama karakter onyu disini.. -___- gmna ya? Kyk semangat” gaje gitu..dan hey! Itu knpa tmen” sekelasnya jahad bener T_T ak tau taem jahad tapi kan jgn ampe sgtunya ✗.. T_T suka bgt sama jing disini! XD karakternya itu lho.. :3 #plakk
    trus, itu emaknya si sungjong nyalahin gyul, emang dia gak tau anaknya jga salah satu penyebab kematian anaknya gyul?!emang gak salah jga emaknya sungjong salahin gyul, tapi anakmu jga salah.. Gak seharusnya dia bersikap gitu.. -___- penasaran lanjutannya kak!! >.< Pengen nnton filmnya gak jadi"… T_T takut sih.. (¯o¯٥) update cepet kak.. 😛 #plakk

  2. winna_eka says:

    Onew geje amat jadi guru – __-
    aq msh blum nangkap karakter JiYoung disini?
    Oh ya murid c itu siapa?
    Sungjong bersikap sperti itu karena dia ga mau kluarga tertular kan yah?
    Apa Onew dan Gyuri mempunyai hubungan?
    Kata semangatnya walapun bersikan semangat tpi tetap saja menyeramkan., knapa aq mrasa klu Gyul itu mempnyai gangguan mental stadium 4?

  3. dini says:

    onew disini tetep kayak karakter aslinya… g da wibawanya sama sekali…
    sungjong depresi ya gara2 perbuatan gyul sonsaengnim? kasihan jg ngliat sungjong…mungkin dia kayak gitu supaya keluarganya g ketularan…
    udah April nih ceritanya berarti 1 bulan lg menuju hasil yang dikatakan gyul…apakah hasilnya? ada apa di bulan Mei?
    temen2nya taemin g usah segitunya juga kali…jahat amat…dia kan g ngebunuh…
    kasihan si jing…apakah dia akan berubah menjadi sosok yang menyeramkan di next chapter?

  4. cla95 says:

    Okay, akhirnyaaa bacaaaa! Hehehe. Aku sekarang malah tambah bingung, bukan karena masalah gak ngerti jalan cerita atau beratnya fanfiction ini, tapi bingung akan Jiyoung, siapa Jiyoung sebnernya? Lunatics girl? Yang sama sycho-nya dengan Taemin? Dan Onew asli sumpeeeeh sumpeeeh kocak banget guru yang penuh semangat, tapi dia bener bener tulus kan? Tolong jangan sakiti guru tulus ini. Oh iya! Taemin aku serius bingung, kenapa aku malah senang sama apa yang temen2 taemin lakuin ke dia, why? Because he deserves it. Anak kecil jahat kayak gtu, aku yakin ada sesuatu dibalik diamnya dia. Aku yakin dia ngerencanain sesuatu. Sungjong, kadang nasib bikin seseorang yang udah lemah lebih buruk dari semua hal menjijikkan di bumi, kasian ibu sungjong. Kasian sungjong…….. Dikit. Tapi emg rasanya sih sungjong tuh cuma kayak terjebak sama situasi dan kondisi. Dan ibu sungjong aku kasiaaan, pasti berat banget tekanan batin jadi dia itu…… Aaaaaah suka banget sama fanfic itu. Gyurikah dbalik poin2 itu, apa justru taemin sendiri yang ngirimin itu bbiar dia nandain siapa yang bakal jadi korban dia selanjutnya? Gyuri dimanaaa? Penasaran bangeet Y.Y

  5. Reader says:

    Astaga….aku jadi kasian sama Taemin…. 😦
    Mau tau Taemin confession kayak apa….,
    Sebenarnya itu anak mikir apa sih? Kok sampai bisa ngelakuin hal semacam itu, aku aja pas SMP mikirnya tidur mlulu…(haha!)
    Aku pengennya Taemin sama Sungjong terusin hidup dengan baik, nggak melakukan hal-hal jahat lagi. Terus Jiyoung juga bisa lebih terbuka.
    Onew! Teruskan perjuanganmu! Fighting!

  6. kikotter97 says:

    ngeri kak -.- kasian taemin dibully hanya gara2 dikira pengidap HIV. gyuri sampe nyamperin rumahny sungjong? sungjong jadi kayak monster gitu hanya gara2 kedatangan gyuri,
    onew condition hahaha terkenal dimana2 hehe XD sweet bgt jiyoung merhatiin taemin kayak gitu :3 lanjut n hwaiiittttiiing ya kaaak!! XD

  7. minho-lic says:

    Sekarang aku merasa kalo fanfic ini bener-bener misterius!
    Beberapa hal yang bikin aku penasaran:
    Siapa murid C yang dimaksud?
    Siapa yang sebenernya ngirim sms ke murid-murid secara masal itu?
    Siapa Jiyoung dan apa hubungannya dengan semua itu?
    Setelah baca part ini, aku semakin merasa kalo Jiyoung itu Lunacy. Kalo emang bener, itu berarti semua tokoh di fanfic ini emang menyimpang secara psikologis.

    Aku baru selesai baca part 2 ketika ngeliat part 3 ternyata udah muncul. Baca yang part 3 dulu deh biar nggak penasaran terus 🙂

  8. shin hyun-rim says:

    onew and jiyoung udh muncul .. Onew jg guru gaje yg tulus .. Dan mga dia bnr2 jd guru yg tulus ,bkn boh0ngan ..

    Si jiyoung it hampir sma kyak taemin , aneh .. Diem, ato mrka mank pnya sifat yg sma ?mirip g2 mksdnya ..

    Kashan sungjong , dia jd depresi tp dia jg slh udh ngebnh anak gyul wlupn ad unsur ngak sengaja … Ibu nya jauh lbh tragis harus nyaksi’n kehdpn anaknya yg berubh drastis g2 …

    Taemin di kerjain tmen2 .. Ad sdkt sng ngeliatnya ,, tp kshn jg iya ..
    Org yg ngk iktn ngerjain dia cm jiyoung .. Pnasaran ma mrka bdua ini ,sbnrnya kyk gmana ..

  9. oktaphan says:

    Wuooh. Ntu yg ngirim point” itu siapa y? Si sungjong udh bner” berubah lahir/batin y. Ak curiga si onew-jonghyun itu tmen n si onew msh komplotanny gyul. Tp asli, suka peranny taemin. Cool. *pingin bgd komen, tp sking byakny yg mw kutulis, jd bingung sndri mw nulis ap*

  10. lachita says:

    keren ka ! Onew >,< bener2 pengen dan ngarep bgt dpt guru baru kaya dia. bukan murud baru kaya kenyataannya -___-" #numpangcurhat
    kakak ! si Taemin itu emg gak waras apa gimana si ? di jahatin diem aja. bukannya si Taemin itu jahat ? kenapa dia gak bales temen2nya ? kan adil gitu haha.
    tp Taemin kebal bgt ya. Sungjong aja jd frustasi gitu di rmhnya, eh si Taemin ttp aja kaya gak ada masalah.
    heran…
    Jiyoung ? mungkin gak si klo Jiyoung yg ngirimin point2nya ? #sotau
    ohya emg Onew gaktau apa alesan si Sungjong frustasi gitu ?
    aaaaa pengen cepet2 baca part3 !!!
    next page~ ^^

  11. laras says:

    suka i sama ff yg ini .
    aura tegangnya dpt bgt . itu taemin gpp gitu yaa ?
    kan dy ketular virus suaminya gyuri . Tapi ko dy biasa aja yaa .
    sungjong aja udah nyampe stress gitu .
    Jadi kasian sama mamanya T^T .
    tapi ngomong2 kasian juga sama taemin . Disiksa terus sama temennya .
    Tapi ngomong2 jigo itu panggila jiyoung yg di invincible youth yaa .
    Hhe .
    Penasaran sama lunatics girl itu syp . Jiyoung kah ?
    ato ada yg lain .
    tapi karakter jiyoung sama taemin disini beda bgt yaa . Biasanya kan mrka itu periang gitu . Skg tiba2 jadi sosok yg menyeramkan .
    Hhe . Aku suka .

  12. mybabyLionOnew says:

    onyu… jd guru.. kmrin2 nemu ff tuh akang satu jd dosen..

    hmmm kejam amt ya.. kasian sm taemin.. ya mskipun emin jg yg slh kan ngerayu siapa itu sungjong.. lagian sungjong jg g tau apa2…

    pnsrn.. lnjut ah

  13. Adha says:

    jadi nya Gyuri nya kemana eonni? kok tiba2 Onew muncul,,,
    Taemin masih keukeh aja yah tetep sekolah,, tapi yg bikin aku penasaran yg di part 1 itu lho…
    kenapa Taemin nya ketawa2 gitu di toilet??
    soejong jadi stres ya,, sampe gk mau mandi, gk mau di sntuh and gk mau sekolah…
    eoma nya oejong kenapa jadi aneh?? aduh aku penasaran

  14. eh?? ada Onew :3
    c Taemin ‘dingin’ euy~ cuek aja di bully gtu…
    ‘kenakalan tingkat tinggi’ da c Taemin mah XDD
    murid yg nyebarin itu siapa c??
    c sungjong jadi paranoid ya sama dirinya sendiri? di satu sisi dy ga mau orang tertular, di satu sisi dy juga takut sama dirinya sendiri yg terkena aids… kawaisoo~~

  15. Gina says:

    Huwoo 😮
    sungjong mengerikan .. Kasian ama ibunya sungjong .. Dy kliatan tersiksa banget mentalnya .. Pembalasan dendam gyuri , mengerikan =.=
    gmn pun sungjong awalnya gg brmaksud ngebunuh anaknya gyuri kan ??
    Rasanya .. Onew punya hubungan dengan gyuri .. Aneh dengan pesan penyemangat itu .. Mengerikan ,

    jiyoung dan taemin .. Susah ditebak .. Taemin menyembunyikan sesuatu ?? Apa jiyoung itu lunacy ? Gyuri sekarang gmn ??
    Gak bisa bayangin anak smp ngelakuin hal2 aneh seperti itu .. Emang pada psikopat yah ?? Ckck

  16. _sweetray says:

    kak mikiiiiiii sebelumnya aku minta maaf yah karena telat baca. asli lagi miskin pulsa dan banyak tugas huhuhu. but now, im ready to give a comment! /plak
    well itu onew jd guru kok ya semangat banget yak? belum tau aja murid2 dia isinya pada psycho semua-___- dan juga….. onew tau buku yg dibuat sm jonghyun? ouuuuuh!!! entah kenapa aku ngerasa onew ada hubungannya sm gyool. teruuuus sungjong-ah! sumpah ini anak depresi banget deh kayanya. sampe sebulan gak mandi hiiii. gak bisa bayangin deh pokoknya.-. tapi kasian jg sih ngeliat sungjong. jadi stres gitu. emaknya jg kasian. harus ngeliat anaknya yg mendadak kaya monster. dan taemin….. kamu ngerencanain apa lagi sih?! kok bisa-bisanya dibully satu kelas tapi cuma diem aja? ihhh! tapi temen-temennya taemin jahat banget sih. buku taemin sampe dicoret-coret gitu. faktanya aku msh blm ngerti peran jigoo (hahai) di sini. dia jahat juga kan? terus dia kan si lunacy ini? tapi kenapa di kelas si jigoo ini diem muluuuuu? aaaaaah gak bisa ketebak!!!
    chapter 3 udah ada kan? aku lari ke sebelah dulu ya kak wkwk. see ya! jleb! *menghilang*

  17. kurniariesta says:

    Ah, nyeseeeeel banget baru baca sekarang!!!
    Sumpah, ceritanya seru abis!
    Apalagi dicritain lewat tulisan! Perasaan tiap karakter jadi bisa muncul.
    Trus ceritanya emang khas negeri Jepang ato Korea yang notabene kenakalan remajanya masih tinggi.
    Ya bunuh diri, ya seks bebas, ya penindasan.
    Pokoknya KLOP!
    Oh ya kak, aku mau recomend film.
    Mumpung kakak masih hiatus, coba deh nonton To Sir, With Love.
    Itu Korean Movie. Thriller juga.
    Mungkin bisa nambah inspirasi.
    Selamat berkarya…^^

  18. chinchi says:

    sumpah baca ini entah mau kasian.atau marah sama taemin. apalagi sungjong aduh bang kasian amat dirimu. gini kali ya rasanya di bully bener2 nyesek banget…
    bener ini ff terkeren yg pernah saya baca apalagi taemin jinyoung beuhh serasi

  19. terastory says:

    ehehe mianhe eonn baru baca kelanjutannya sumpah speechless, gak tahu mau kasian ama taemin atau gimana, sikap dia bener2 kayak psycho padahal tampangnya terlalu baik, kasian gyuri sama jonghyun.
    aku suka banget baca fanfic ini kerasa thrillernya..

  20. Bubble01 says:

    Wah rada bingung ceritax,, tpi pas d pkr” ,,eh jdi ngerti,, ksiahan ya minnie d siksa kyk gi ama tmnd”,, oo sunjong jdi stress gi2 ya,, ampun dh dia serem banget,,,, onewx jga aneh,, ngasih semangat k jiyong jga ngga gi2 amat dh,, jdi penasaran dh,, lnjt bca ah,,

  21. Niezh_khun says:

    Daebak deh thor^^ wlaupun lbih pndek dr part sblumnya tp feel’a ttep dpet koq, jd kbwa sma crtanya..

    Btw Gyul dah ga ngjar lg ya, truz digntiin ma onew.. Klhtannya c onew tlus gmn gtu, tp tkutnya nih ada mksud trsmbunyi..
    Taem kcian bgt nih dibully ma tmen2nya, tp dy ga nglawan sma skali..
    Jiyoung jg tertutup bgt c, jd pnsran ma krkter aslinya..
    Sungjong depresi brat nih gra2 Gyul, dya ga mau ibunya tertular..

  22. ryunna says:

    annyeong lagi eoonn, hehe
    sesuai yang aku bilang aku baa lagi hari ini juga
    sebenernya masih kurang ngrti alur ceritanya tapi krn baca trus ga brenti jd udah mulai paham-paham gmn gitu

    aku pnasaran sama taemin, dia imut gitu tapu kyknya sadis juga. jadi pengen tau dia itu sbnernya kenapa

    dia gila ga sih eoonn?

    aku mau baca lagi lanjutannya deh
    hwaiting ya eonni!!

  23. yutakayan says:

    mulai kerasa feel ‘misteri’ nya mik di chapter ini hehehehe makin seru sumpah!
    udh mulai mikir yg enggak2 ke karakter jiyoung entah kenapa dia disini agak ‘mencurigakan’ lol. tokoh onew disini bikin fresh jd ga tegang2 bgd bacanya penempatan tokohnya pas! 😀
    jadi penasaran pengen nonton filmnya mik hehehe *meluncur ke part selanjutnya*

    • yutakayan says:

      oh iya ketinggalan! baru ngeh si gyul ngilang kemana abis ga ngajar? hahahah *baru kepikiran* sebenernya agak mikir aneh2 juga ke Onew nih biasanya orang2 kyk dia gitu diluar begitu tapi dalemnya evil *sotoy* hahaha. tapi kecurigaan no 1 tetep ke si jiyoung! -_-

  24. gema says:

    kenapa cuma sungjo yang depresi ??
    kenapa taemin biasa-biasa aja ??
    mereka udah tes darah ??
    jiyoungnya punya perasaan ke taemin ??
    kok secara gag langsung , critanya ntar ngarah klo mreka kerja sama ia ??
    tapi critanya makin berkembag , makin keren eon ..
    kenapa onew harus punya sifat yang sama kayak aslinya ??

  25. digibuin says:

    loh kok taem nggak kena dampaknya?
    kok cuma sungjo?
    kenapa sungjo jadi kayak gitu?
    Onew kok jadi guru kayak gimanaa gituu yaa~
    aku masih nggak tau apa peran jiyoung disini, dia muncul dengan karakter aneh-_-
    aku lompat ke next chap deh
    keep writing thor ^^

  26. Jo'Vanny says:

    Seru bαиget..
    Baru baca yg ini…

  27. mia says:

    itu onew jadi guru polos banget,ngak tau kalau Jigoo itu ejekan ckckckck
    murid 2-B jadi kejam banget nih sama taemin,trus taemin diem aja aneh deh
    ato jangan2 nanti taemin bakal ngelakuin balas dendam ke teman2nya .
    makin misterius nih ff
    author nya daebak udah buat ff sekeren ini

  28. mydubu says:

    koq temen skelas taemin pd jahat sih….. ga sabar baca part slanjutnya…^^

  29. seul95 says:

    Makin seru!
    Tp jd kasihan jg sama taemin,
    uda begini dy gak bisa ngelawan apa2,tp kuatir jg dy lg nyusun rencana baru buat anak2 yg lain…
    Taemin suka jiyoung ya?
    Abiz jiyoung kayak kasian gitu sama taemin,
    jangan sampe nanti si jiyoung ikut2an taemin >.<
    sungjong jg jd aneh gitu…takut kalo keluarganya ketularan jg kayaknya..

  30. autisstatis says:

    sedih juga liat taem di gituin sama temen2nya…. tapi emang sih kalo ngomong beda banget taemin, aura narasi saat taemin ngomong tuh’ngeri’. pas di tindes ngga berbuat apa2 melas juga….. huhu sumpah ya ini bikin penasaran…. mau langsung baca part selanjutnya terus. ngga bikin capek penasaran, masih kepengen tau kelanjutannya~~^^ *meluncur ke tab sebelah part 3*

  31. akhirnya jiyoung ama onew muncul juga ><
    itu kok onew jadi guru ambigu banget yak(?) macam gak guna ._.v
    kasian amat tetem jadi bahan maenan ama anak anak sekelas, mana serem pula T.T
    sungjong jadi gila? mumumumu :"3
    ciye ciye tetem ama jiyoung udah mulai mulai nih :3

  32. aidencuelishelf says:

    penasaran.terus nasibnya park gyuri gimana!
    kasian taemin di bullyng.
    dan yang sering kirim sms itu siapa?kik dia tahu segalanya.
    kayaknya anak anak lagi ngehukum si taemin.Tapi dia kok diam aja.malah biasa biasa aja.
    padahal di part yang satu dia kelihatan jahat dan pinter banget.di sinj dia terlihat lemah dan tertindas.

  33. mizuki kitahara says:

    wahaha… kakuhaku di episode ini si jiyong yah? tapi kok aku belum dapet feel jahatnya si jiyong alias si ‘L’ ya? emm ada gitu ya guru macem si onew, but muka onew jadi guru aku gak bisa bayangin. *sori kebanyakan ngeluh
    gak sabar pengen ke adegan gore nya.. tapi kalian pernah gak sih nemuin guru yang macem onew gitu? sama kayak si jiyong menurutku onew tu terlalu baik sampe terkesan babo *ups.. mian
    tapi emaknya si sungjong, salut lo sayangnya ke sungjong, keunde caramu salah mak.. emaknya kurang bisa objektif nih ah..

  34. Ellen says:

    SELESAI JUGA BACA PART TWO~

    Err… pertamanya gue susah banget ngeganti apa yang udah ada di otak gue 😦 Maksudnya tuh gue kan udah nonton Confessions beberapa kali yak -saking sukaknya ama pelem ini aaaaak- terus udah melekat banget sama karakter Mizuki yang diperanin Ai Hashimoto. Nah pas di fanfic ini kan diganti jadi Jiyoung yak, terus jadi….. yagitu dah susah ngedaleminnya. Apalagi Jiyoung imut imut ceria rapuh gitu hihihi. Yoilih rasanya ga tega kalo seimut itu bunuh-bunuhin keluarganya-_- Namun seiring berjalannya waktu, seiring semakin seringnya juga gue buka tab baru buat brosing ‘muka Jiyoung’ secara gue baru tau ada cewe Korea macem dia pas baca fanfic ini jadi suka rada lupa bentuk mukanya terus kalo lupa bentuk mukanya jadi susah ngebayangin adegannya *ini penjelasan apasih susah dimengerti banget*, seiring dengan itu semuaaa….. gue makin bisa nerima kok si Jiyoung jadi Mizuki 🙂 Meskipun awalnya gue pikir tampangnya terlalu ramahlah keimutanlah kurang misteriuslah, so what? Pan ini Kokuhaku versi Korea. Yekalo cewe Korea emang imut-imut kabeh mau dibegimanain juga gabisa berubah ye ga? Hahahahaha oke, intinya Jiyoung sukses jadi Mizuki versi Korealahyeee.

    Terus…… ONEW !!! Gue meskipun kaga tahu bingit soal artis-artis Korea, tapi kalo Onew mah gue tau. Temen-temen gue pas kelas 10 suka teriak-teriak nama doi kalo di kelas-_- Jadi gue udah super taulah Onew tuh yang mane mukanya kaya gimane gayanya kaya gimane. Dan oh yah, ONEW PAS BANGET JADI GURU BARU ITU -siapa sih namanya kalo di Confessions? Pak Wether ye? lupa gui- Gue bisa bayangin koplaknya tuh guru masa hahahahaha. Btw gue juga suka ngebayangin ndiri kalo lama-lama Onewnya malah naksir Jiyoung gegara sering berduaan ke rumah Sungjong, Lagian kan Onewnya ceritanya guru muda yang asik gitu yak ye sape tau muridnya suka. Terus gegara Jiyoung naksir Onew, Taeminnya cemburu deh. Kompliketit abis deh. *ATUR ae Len* *disentil Kak Miki* *dijewer pengarang Kokuhaku*

    GUE SUKAK BANGET PAS TAEMIN DIBULLY !!!! Gue rasa emang itu kekuatannya Confessions yang bikin gue jatuh tintaaah 🙂 Iye gue demen kalo tokoh cowo di suatu cerita bikin kasian gitu gue jadi simpatik kan 😦 Terus Kak Miki keren bangeeet pas ngegambarin pengebullyannya !! Men emang bener ye, kalo ngeBACA emang lebih berasa ye. Berasa melasnya. Berasa kasiannya. Berasa simpatiknya. *buruburu ngehadang temen-temen yang mau ngebully Taemin*

    Soal Bae Suzy…….. Gue bingung doi kalo di pelemnya jadi yang mana, Kak Miki? Perasaan gue jadi cewe rambut panjang cantik tapi mukanya judes itu ye? Bener gak sik? Kalo bener berarti P-A-S. Sumpah ye tanpa ba bi bu protes ini itu, dari awal begitu muncul Suzy jadi si cewe cantik judes itu tanggapan gue: nah ini cocok buanget nih karakternya hahahaha.

    Hadeuuuh selesai juga menyamakan apa yang ada di otak gue -berdasarkan film Confessions- dengan apa yang ada di imajinasinya Kak Miki 🙂 Sejauh ini karakter ini itu cocok meranin karakter yang kaya gitu. Nteb bat dehhh. Jempol buat Kak Mikiiii !!!!

    Hoh iya, terakhir: gue nyesel telat baca fanfic ini 😦 Ini lo tulis beberapa taon lalu kan Kak? Dan gue baru tau ada fanfic seGILA ini S-E-K-A-R-A-N-G-_- Kemane ae dari kamaren-maren malih. Au amat. Jadi syediiih euphorianya udah berkurang 😦

    Tapi gak papa gue mesti tetep semangat ngelanjutin baca chapter-capter berikutnya !!!! MANGAAAT ELLEEEEN !!!! MANGAAAT JUGA KAK MIKI !!!! 🙂

  35. ns says:

    onew nya astaga… guru gitu ya/? di chapter ini ada perkiraan bahwa jiyoung juga jahat, tapi yg waktu si taemin di bully jiyoung kasian lenyaplah perkiraan itu/? dan gue mengira bahwa sungjong beneran monster-_- ternyata enggak/?
    sungjong gak mah emaknya nyentuh die gegara takut emaknya kena virusnya bukan._.? kalo bukan ya maap/?

Leave a comment